Itjen Kemenag RI Bersama Kanwil Kemenag Sulsel Langitkan Doa Akhiri Wabah Dan Musibah

IMG-20220217-WA0075.jpg

MAKASSAR||Benuasulsel.com-Kasus positif Virus Corona (Covid-19) di Indonesia kembali mengalami penambahan Jumlah Kasus. Data Hari ini (Kamis, 17 Februari 2022) menunjukkan bahwa Jumlah Kasus secara Nasional Berada di Angka 63,956 Kasus. Sedangkan Data Gugus Covid-19 untuk Prov. Sulsel yang diupdate Pukul 14:58, Hari ini, dimana Konfirmasi Aktif Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 dan sementara menjalani masa isolasi atau perawatan sebanyak 6452 orang.

Atas fenomena tersebut, Inspektorat Jenderal kembali menggelar acara Pray From Home (PFH) Melangitkan Doa untuk Kesehatan dan Keselamatan Bangsa dari wabah musibah. Acara yang rutin dilaksanakan tiap malam Jumat ini berlangsung secara virtual ini diikuti para tokoh lintas agama, Pejabat dan ASN Kemenag seluruh Indonesia. Kali ini, Inspektorat Jenderal berkolaborasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan di minggu ke 32.

Acara dimulai pada Pukul 20.00 Wita dengan pembacaan Surah Yasin dan Tahlil serta Sholawat yang dipandu oleh aparatur Itjen Kemenag RI yakni Ustad Ahmad Nurul Forqon dan Ustad Hendy Arfyansyah

Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Khaeroni dalam Sambutannya menghaturkan terima kasih kepada Inspektorat Jenderal Kemenag RI yang telah melibatkan Kemenag Sulsel dalam momentum yang sangat penting dalam kondisi seperti saat ini yakni Melangitkan Do’a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Doa merupakan ikhtiar batin, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi ini segera usai, bahwa dengan berdoa, kita kuatkan spiritualitas, optimisme, harapan, dan keyakinan bahwa kita dapat menghadapi pandemi ini dan kondisi akan segera kembali normal,” Ucap Khaeroni pada Kamis (17/2/2022) di Masjid Al Ikhlas Kanwil Kemenag Sulsel.

Khaeroni berharap ikhtiar batin ini mampu menggerakkan kesadaran dan optimisme bersama seluruh lapisan masyarakat yang ada di Sulsel untuk terus mendoakan negeri ini khususnya Sulsel, akan tetapi jangan lupa agar Ikhtiar Lahiriyah berupa Disiplin dan patuh pada protokol kesehatan tetap diperhatikan dan dijalankan.

“Doa bersama ini semoga mendatangkan keberkahan, karena Kita tidak pernah tahu, dari mulut siapa doa ini diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Kakanwil Kemenag Sulsel.

Suhersi selaku Inspektur Investigasi pada Itjen Kemenag RI dalam sambutannya menjelaskan bahwa apa yang diiniasi oleh Itjen Kemenag RI merupakan ikhtiar bathin sebagai salah satu dari elemen bangsa Indonesia yang berharap agar bencana dan Wabah Covid-19 segera sirna dari Bumi Indonesia dan semua itu atas Ke Maha Kuasaan Tuhan.

Bencana dan wabah sekecil apapun merupakan bukti Ke Maha kuasaan Tuhan, dimana dampak dari virus ini sangat besar hingga memakan korban yang melebihi jumlah korban dari Bom Atom. Karenanya, dengan penuh pengharapan tentu diiringi dengan Ikhtiar berupa Ketaatan dan kedisiplinan pada Protokol Kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

Suhersi juga mengatakan bahwa Kemenag adalah bagian dari wajah Indonesia, maka hendaknya Agama dijadikan inspirasi dan landasan dalam melakukan aktivitas duniawi, serta pondasi dalam membangun akhlak manusia terhadap sesamanya bahkan alam semesta, Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi kita semua

Dalam Tausiyah Kebangsaan yang disampaikan oleh Salah seorang Tokoh Agama dan Ulama Khas di Sulsel yakni Syekh Sayyid Abdurrahim Assegaf Puang Makka memaparkan bahwa salah satu cara memperlihatkan kebanggaan kita hidup sebagai bangsa Indonesia dengan segala keragamannya adalah dengan bersyukur, dan bentuk kesyukuran kita bisa ditunjukkan dengan hidup saling menyayangi, saling menghormati dan menghargai antar sesama warga bangsa.

Menurut Sayyid Puang Makka, Kementerian Agama ini merupakan Titik Nadinya Bangsa Indonesia, karenanya tugas dan fungsinya sangat besar dalam menjaga ritme kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap berada pada koridor nilai nilai kegamaan yang menjadi pondasi dasar Indonesia sebagaimana tertuang dalam sila pertama di Dasar Negara Kita yakni Pancasila.

Putera Muassis NU di Sulsel ini juga berpesan agar seluruh warga bangsa khususnya di Sulsel berpegang teguh pada nilai nilai Universal yang ada di semua agama yakni Cinta dan Kasih sayang antar sesama ciptaan Tuhan, kalau ini bisa dihayati dan dimanifestasikan dalam kehidupan kebangsaan dan kemanusiaan, maka kata kedamaian, kerukunan, toleransi yang berujung pada kemajuan dan kesejahteraan bangsa sangat mudah diwujudkan.

Semoga dengan rasa syukur dan sikap cinta kasih kita bisa menjadi penyebab diangkatnya wabah dan musibah dari negeri tercinta ini, Ucap Puang Makka mengakhiri Tausiyahnya.

Kegiatan doa bersama ini kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin tokoh dan Rohaniawan masing-masing perwakilan agama. Agama Islam dipimpin KH. Kaswad Sartono, Agama Kristen diwakili Pdt. Adrie O. Massie, Agama Hindu diwakili Pinandita Wayan Nentra, Buddha diwakili Bhikkhu Hemajayo Thio, Konghucu diwakili JS Erfan Sutono, dan Katolik diwakili Pastor Albert Ariana. (WRD#)

(Visited 204 times, 1 visits today)
Muhammad Rustan Salam

Muhammad Rustan Salam

Media Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top