Mengenang sejarah Kerajaan Paitana Binamu, Jeneponto di masa silam.

IMG_20211030_065808.jpg

Jeneponto-Benuasulsel.com-Kerajaan Paitana adalah, suatu bentukan dari Kerajaan Binamu pada masa silang, kerajaan ini, dibentuk dalam rangka memperkuat, kerajaan Binamu pada masa itu, demi untuk mempertahankan wilayah Turatea Jeneponto dari berbagai serangan dari luar daerah yang sekiranya, dapat mengganggu dan mengancam, ketenteraman warga dan wilayahnya.

Dalam sejarah tercatat, di abad ke 17, Kerajaan Paetana Turatea Jeneponto,pernah diangkat,dua kali sebagai Raja Binamu.1.Bebasa Dg. Lalo, sebagai Raja kesebelas Binamu,pada tahun 1769-1814.2.Maggau Dg.Sanggu,Raja ke 20,Tahun 1923-1929.

Setelah pelantikan Gaukang Dg. Riolo jadi Raja di Butta Turatea 1607-1631, maka berakhirlah bentuk pemerintahan Kare di Layu. Dan mulailah membentuk pemerintahan Kerajaan yang diberi nama Kerajaan” BINAMU”.

Gaukang Dg. Riolo dinobatkan jadi Raja pertama dengan gelar “Maha Raja Binamu” ( Karaeng Lompoa Ri Binamu ) dengan membawahi beberapa raja raja bawahannya.

Berjalan beberapa tahun, Gaukang Dg. Riolo menjalankan pemerintahan beliau mengadakan perubahan dari istilah. Daenta dan Gallarrang diubah namanya menjadi Karaeng tetapi tugas dan kedudukannya tidak ada perubahan, misalnya : Bontotangnga.

Daenta Bontotangnga diubah menjadi Karaeng

Gallarrang Balang tetap Gallarrang Balang

Sebenarnya Gallarrang Balang ini dulu sebelum Kerajaan Binamu terbentuk adalah Bentuk Kare.

Gallarrang Paetana menjadi Karaeng Paetana (Paitana)

Daenta Bontoramba menjadi Karaeng Bontoramba

Daenta Bulumbungan menjadi Karaeng Balumbungan

Yang menjadi Karaeng Bulumbungan pertama yaitu J. Baso Dg. Nakku yang menjadi Karaeng Balumbungan kedua ialah Bonto Dg. Makka, kedua Karaeng Balumbungan ini pelantikan oleh Karaeng Binamu ( Raja Binamu ). Kemudian Kakaraengan ini (Kerajaan Balumbungan ini ) diberikan kepada Mangnguluang Dg. Ngolo, sebagai “Karteker” (Pappasampeang) oleh anggota dewan adat dan masyarakat Balumbungan Bukan pelantikan.

Pembesar-pembesar Kerajaan

Yang menjad panglima untuk pertahanan negara Kerajaan Binamu: Daenta Bontotangnga, yang kemudian menjadi Karaeng Bontotangnga dengan dibantu Tubaranina (Algojonya ) bolonga ri Bontotangnga Panglima bawahannya :

Daenta Bontoramba

Gallarrang Layu

Daenta Bulumbungan, kepala pengadaan makanan ( Ekonomi) Kerajaan.

Gallarrang Embo, Kepala Sosial / Kesejahteraan

Boto Cabiri sebagai Dewan Penasehat / Agama Boto Jombe sebagai Dewan Hakim

Kare Balang sebagai pengawal setia bagi raja. Yang kemudian

Kare Balang ini lebih suka disebut Gallarrang di Balang sampai pemerintahan Kerajaan Binamu berakhir.

Sebenarnya Balang ini sama kedudukannya dengan Karaeng karaeng Palili di sisi Kerajaan Binamu.

Adapun, pasukan khusus to baranina / algojo, yang diangkat oleh Raja Paitana saat itu adalah antara lain :

BAGALAYYA RI PASERO(sekarang rannaya)
MANRANTUSANG RI BONTOLEBANG,
I NUMPA RI RAMBA,
I LAGANTE RI GANTARANG,
I NANGGA RI TANNING TANNING,
I GARANCING RI BATU CIDU,
PUANG TIMBANG RI KALUKU,
EJAMATA RI PAMMESORANG,
TAMBARAKA RI CAMBA CAMBA
I SANGKILANG RI BAROBBO,
BARUMBUNNA PITAPE ,
BALO2NA KASSI,
TARRU ROMANGA RI EMBO,
CANGKIONG RI MANYUMBENG,
PANGKULUKA RI BUMBUNGLOE,ejarae
l PA’DA RI ARUNGKEKE
Di Bulo-Bulodi, to baranina Bulo2
To Baranina Parasangan Beru
To Baranina Munte .
Khusus yang mewakili nama nama to baranina Karaeng paitana (KARAENG KURUCICCI) yg diminta oleh sombayya RI Gowa untuk membantu perang dengan Bone..
Diantara mereka, ada dua orang kepercayaan beliau, yaitu BAGALAYYA RI PASERO serta PUANG TIMBANG RIKALUKU.(RB#)

Sumber: ungkapan sejarah Turatea.
Reporter, Ruslan Turatea.

(Visited 4.060 times, 3 visits today)
Muhammad Rustan Salam

Muhammad Rustan Salam

Media Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top