KEDATANGAN 4 MENTERI KEGALESONG DISAMBUT DENGAN PULUHAN ORANG BERKUDA.

IMG-20211030-WA0009.jpg

BENUANEWS SULSEL.COM. (Sabtu, 30 oktober 2021) Dari hasil diskusi 2 hari yg lalu wakil ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Aswanto, SH.,M.Si.,DFM. Yang kebetulan diwawancarai dirumam Balla Barakka Galesong oleh Prof. Dr. H. Amiruddin Salle, SH.,MH. Beliau merupakan pendiri Rumah Barakka’ Galesong yang letaknya di desa Galesong Kota Kec. Galesong. Dari hasil diskusi ini Galesong Sebagai Desa Pancasila dan Konstitusi. Pada hari ini kedatangan 4 menteri ke Galesong sebagai peresmian Galesong Sebagai Desa Pancasila dan Konstitusi. Dua menteri kutau adalah Menteri Parawisata dan ekonomi serta menteri pertanian Indonesia yang saya tau, ungkap Muh. Sabir Dg. Tuppu.

Dari puluhan orang berkuda sengaja memang didatangkan oleh bapak Bupati Takalar H. Syamasi Kitta yang diperintahkan untuk menjemput keempat menteri yang datang kegalesong yang berpakain adat Pasapu terbuat dari serat kayu atau lontar yang dipintal menjadi kain Pasapu. Masing-masing kain dibuat dalam bentuk segi empat dengan panjang kira-kira satu meter. Sebelum digunakan, kain ini harus diberi kanji terlebih dahulu agar dapat tegak di atas kepala.Untuk membuat lipatan Pasapu, kain dilipat secara diagonal, lalu bagian bawah segitiga dilipat kembali seperti membentuk kapal, dan diikatkan di kepala dengan pola ikatan berada di sebelah kanan kepala. digunakan dalam upacara-upacara adat, perlengkapan tarian tradisional, dan dikenakan saat menyambut tamu yang datang dari jauh.

Kejadian ini dilanjut dari kejadian sebelumnya yakni Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD memperoleh gelar kehormatan Karaeng Tojeng yang diberikan di Istana Balla’ Lompo Galesong.
Pemberian gelar kepada Ketua MK Moh Mahfud ini diikuti penandatanganan Desa Galesong sebagai Desa Pancasila dan Konstitusi. Acara ini dihadiri Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Ketua DPRD Sulsel H. Muh Roem, Rektor Unhas Idrus Paturusi, Sekjen MK Janedjri M. Gaffar, Bupati Takalar Ibrahim Rewa, Wakil Bupati Takalar A Makmur A Sadda, Ketua DPRD Takalar, Dekan FH dan dosen FH Unhas, para pejabat tinggi di lingkungan Sulsel dan Takalar, para pemangku adat dan masyarakat Galesong. (Miftakhul Huda)

Sifat kepemimpinan tersebut sangat dibutuhkan di negara kita saat ini. ”Anugerah ini diberikan berangkat dari diskusi kecil, berangkat dari pertanyaan Guru Besar Prof. Guntur kenapa bangsa ini menjadi seperti kita alami ini. Bahwa jawaban singkat dan didiskusikan karena keteladanan,” terang Aminuddin Salle yang mewakili kerabat Karaeng Galesong. Selanjutnya, kesadaran Mahfud sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung gauk tojeng, adak, siri, pacce, sipalabbiri dan kearifan lokal lainnya, sebagai pengejawantahan Pancasila yang masih sangat relevan bagi kehidupan masyarakat.

Keanehan di republik ini adalah menipisnya sikap saling menghargai, perilaku anarkis, menyimpang dari semestinya karena banyak dari kita tercerabut dari nilai-nilai akar budayanya. ”Oleh sebab itu, maka sudah sewajarnya kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada orang yang sesuai dan seide dengan masyarakat adat untuk dapat menumbuhkan kembali sifat-sifat luhur dari para leluhur kami.” jelas Guru Besar Unhas Makassar ini.

Mentri Pertanian RI.Syahrul Yasim Limpo dalam sambutannya mengatakan gelar ini adalah tekad, harapan dan doa untuk membangun Sulawesi Selatan lebih baik. Bagi orang Bugis-Makassar pembenarannya selalu melalui empat pendekatan dasar, yakni kesesuaian dengan nilai-nilai agama, mendahulukan kepentingan orang banyak, aturan, serta adat dan budayanya. “Jika melakukan pendekatan itu, maka kita dukung, ” katanya.

Sumber berita : M. Basri Gassing

(Visited 97 times, 1 visits today)
Muhammad Rustan Salam

Muhammad Rustan Salam

Media Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *