Kapolsek Bajeng AKP Al.Habsy SH. melaksanakan pengamanan di SPBU limbung Kecamatan Bajeng.

Gowa)SulSelCom. Kapolsek bajeng AKP. Al Habsy SH. telah melakukan pengamanan di SPBU Bajeng, sekaligus langsung turun tangan dalam mengantisipasi antrian yang begitu pangjang yang mana dikwatirkan terjadinya gesekan antara para sopir mobil truk, dalam pengisian bahan bakar berupa solar, yang akhir-akhir ini, terjadi kelangkaan di SPBU di wilayah Bajeng dan di tempat lainnya, yang ada di kabupaten Gowa Sulsel.

Boleh dikata akhir-akhir ini mobil truk selalu antrian yang cukup panjang di sepanjang jalan poros Limbung, dibeberapa titik SPBU, yang mengakibatkan kemacetan, sehingga Polisi turun tangan melakukan pengawalan dalam mengantisipasi kesalah pahaman sesama sopir truk dititik pengisian.

Ada kemungkinan SPBU di daerah lainnya juga mengalami kelangkaan seperti SPBU limbung, kata salah satu sopir truk kemedia, dia berharap supaya bahan bakar solar bisa lancar sedia kala, agar supir truk tidak antri lagi seperti kejadian yang kita alami ini. Ungkapnya.

AKP, Al Habsy SH.kapolsek bajeng polres Gowa sulsel di komfirmasi kantornya setelah selesai melakukan pengamanan di SPBU.Limbung, beliau mengatakan bahwa untuk menhindari para cukong /penimbun BBM solar kapolsek bajeng sigap dan siap selalu manjaga situasi SPBU yang ada di wilayah Bajeng, dan sekitarnya. Terkadang kita turun mengawal sekitar satu jam, mulai jam 4.30 sore sampai selesai.

Di Tempat terpisah Salah satu dari sopir truk yang mengaku sudah lama mengantri mengatakan bahwa nasib para sopir truk terancam dengan adanya kelangkaan solar seperti sekarang ini, karena kita tidak bisa beroperasional mengangkut barang, yang otomatis tidak ada penghasilan. Bahkan ada juga berasumsi bahwa kelangkaan solar ini sepertinya ada pihak tertentu yang sengaja membuat situasi seperti ini, agar bahan bakar pengganti solar bisa laku terjual.

Sementara sopir lain berpendapat bahwa kelangkaan solar ini diduga, disengaja dengan sasaran untuk dinaikkan harganya. Disisi lain adanya aturan baru bagi pembeli solar tidak dilayani, nanti kalau ada surat dari kalurahan atau dari desa baru di kasi 1/2 jerigen, inikan aturannya dari mana ?haruskah, kita bawa surat….? aturan ini sepertinya makin menyusahkan masyarakat apalagi imbas dari pandemi belum pulih sedia kala, khususnya perekonomian masyarakat bawah. Lagi pula bagimana nasib, kalau sopir penumpang antar daerah, pasti aturannya lebih ribet lagi….? dalam hal membeli solar, Ucap salah seorang Sopir yang tak mau disebut identitasnya. (RB#)

Laporan : Tiem Redaksi.

(Visited 40 times, 1 visits today)
Muhammad Rustan Salam

Muhammad Rustan Salam

Media Online

scroll to top