LUWU UTARA-Benuasulsel.com-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Objek Wisata (UPT Pariwisata) Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Luwu Utara menghadiri acara puncak Ritual Adat Tahunan “Maggawe Samampa” yang dilaksanakan Lembaga Adat Andi Pattiware’ Desa Pattimang Kecamatan Malangke, Rabu (28/2/2024).
Ritual adat tahunan “Maggawe Samampa” ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadan yang tinggal menghitung hari. Kepala UPT Pariwisata Disporapar, Lukman, yang hadir mewakili Kadisporapar, mengatakan bahwa ritual adat maggawe samampa ini adalah salah satu kekayaan adat dan budaya yang mesti dijaga kelestariannya.
“Kegiatan adat yang rutin dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan ini adalah permata Indonesia yang harus dijaga kemilaunya agar terus memancarkan daya pikatnya di bumi Indonesia,” kata Lukman, di sela-sela acara maggawe samampa. Menurutnya, adat dan budaya adalah warisan leluhur yang perlu dijaga di era disrupsi saat ini.
“Perkembangan teknologi yang makin canggih, dan kemudahan akses informasi membawa kita pada perubahan kebudayaan manusia. Untuk itu, kita jangan terlena dengan kondisi yang ada. Sebaliknya, sebagai generasi pelanjut, kita mesti berbangga dengan adat dan budaya, sehingga timbul rasa cinta untuk menjaga dan melestarikannya,” ucapnya.
Kenapa ini penting? Mantan Pranata Humas Diskominfo ini mengatakan bahwa melestarikan adat dan budaya, maka kita turut serta dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal di tengah era globalisasi yang begitu pesat. “Adat dan budaya yang kita miliki adalah warisan leluhur yang tak ternilai harganya, sekaligus identitas kebangsaan kita,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia dari Lembaga Adat Andi Pattiware’, Takdir Sainal, mengatakan bahwa maggawe samampa dilaksanakan tiga hari, dan puncaknya ditandai dengan ziarah ke makam Datuk Pattimang dan Andi Pattiware’. “Maggawe samampa ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi,” kata Takdir. (LHr#)
