Gowa)BenuaSulSelCom. Miris jadinya Seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) adalah dambaan bagi ribuan bahkan jutaan siswa yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, karena jalur ini adalah merupakan peluan bagi siswa/siswi yang memenuhi prestasi akademik, tapi apa hendak dikata, semuanya sirna dan tertutup sudah, hal ini dialami oleh, sejumlah siswa SMK Negeri 3.Gowa, Kelas XII TA. 2022, kecewa terhadap kinerja operator / pengelola SNMPTN berinisial (R) yang diduga tidak serius dan tak bertanggung jawab terhadap tugas yang dipercayakan kepadanya. Senin ( 28/ 2/2022 ).
SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor yang tertinggi.
Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) merupakan basis data yang berisikan rekam jejak kinerja sekolah dan prestasi akademik siswa.
Tata cara mengikuti SNMPTN dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
(1) Pengisian PDSS oleh sekolah dan verifikasi oleh siswa
(2) Pemeringkatan
(3) Pendaftaran SNMPTN oleh siswa
Ketika kepala Sekolah SMKN 3 Gowa, Drs. Karnedy Bolong dihubungi media lewat via telpon seluler, beliau mengatakan bahwa hal ini saya sudah amanahkan ke pengelola SNMPTN, karena pekejaan ini dia yang lebih tahu, sehingga Kegagalan dan Kejadian ini, menurutnya, merupakan musibah .Pungkahnya.
Dengan adanya kejadian ini diduga ada unsur kesengajaan dan kelalaian, dalam manajemen sekolah, yang tidak mengacu sesuai tupoksinya, dengan alasan yang tidak masuk akal, ketika dikomfirmasi oleh salah satu orang tua siswa, ke oknum pengelola SNMPTN, beberapa waktu lalu, menurut orang tersebut bahwa, oknum ini tak ada alasan karena waktunya cukup lama diberikan pada sekolah, dan sudah terjadwal semaksimal mungkin dalam melakukan dan menyelesaikan perifikasi data sekolah dan siswa( PDSS).
Menurut dari salah satu perwakilan orang tua siswa, kemedia” hal ini, merupakan tindakan yang tak pantas dilakukan oleh oknum pengelola SNMPTN, karena terkesan tidak bertanggung jawab terhadap tugasnya, dan kalaupun ada halangan minimal ada koordinasi ke yang lainnya agar hal ini, tidak terjadi, yang dapat merugikan para siswa yang berminat untuk lanjut ke Perguruan tinggi negeri (PTN) dengan jalur SNMPTN sesuai jurusan yang diidam-idamkannya.
Ungkapan yang mewakili siswa dari lubuk hati yang paling dalam, keawak media bahwa, dengan kegagalan yang dialami ini, karena tidak profesionalnnya dan tak bertanggung jawab terhadap tugas yang dipercayakan kepadanya, dengan notabene mereka, adalah seorang pendidik yang harusnya, mengayomi, membimbing serta mengarahkan siswanya kearah yang lebih baik, tapi justru malah sebaliknya menutup akses dan mengubur impian dan cita-cita siswa/siswinya dan terkesan tak punya kesalahan apa-apa, yang mengorbankan satu angkatan di tahun 2022 ini, untuk masuk di PTN dengan jalur SNMPTN yang selama ini didambakan.Pungkahnya.
“Adapun beragam komentar yang dilontarkakan dengan kegagalan Program SNMPTN. 2022 di SMK Neg.3 Gowa, yang dihimpun oleh awak media antara lain:
” Bahwa pihak operator yang menangani SNMPTN, tidak bertanggung jawab dan tidak adanya bukti keseriusan dalam bekerja.
“Sangat disayangkan karena bagi siswa yang mau lanjut dengan prestasi akademik unggul dan sudah memenuhi pensyaratan untuk ikut dijalur SNMPTN tertutup sudah, dengan demikian sama saja sang operator mengubur impian para siswa/siswinya.
“Kalaupun sang oknum pengelola, tidak sempat dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas itu dikarenakan ada hal-hal lain, semisalnya sakit ” itukan…..! pekerjaan bisa di limpahkan keorang lain”
“Kita sayangkan kejadian ini, khususnya di Sekolah SMKN 3. Gowa, yang tidak merespon kegiatan dan peluang emas ini, yang bisa saja menjadi preseden buruk kedepan, bagi sekolah kita,. Ungkapnya.
“Ketika media menghubungi melalui pesan lewat WA, dalam kutipan pesannya dia menjawab dengan santainya bahwa “saya tidak optimal dalam bekerja…..!” menyelesaiakan hal itu, dalam pernyataannya tersebut, diduga bahwa dia tak ada keseriusan dan tidak profesional dengan tugas yang dipercayakannya, sehingga oknum ini perlu ditindaki untuk segera dicopot diposisinya sebagai pengelola SNMPTN, hal ini dikwatirkan nantinya bisa melebar kehal-hal yang tidak diinginkan, yang dapat merugikan institusi dan anak didik kedepan.
Dengan adanya kasus ini, kami berharap kepihak yang berwewenang untuk segera menindak lanjuti, kejadian ini terhadap oknum operator/pengelola SNMPTN yang lalai dalam menjalankan tugasnya, kuat dugaan ada unsur kesengajaan, yang sangat merugikan dan menghambat siswa/ siswinya untuk menempuh jalur pendidikan Tinggi , khususnya bagi anak yang kurang mampu dan punya prestasi akademik , adalah peluang emas dan menjadi harapan dan impiannya yang tak terulang lagi ditahun depan. Pungkahnya. (RB#).