Gowa (benuasulsel.com) Sekretariat DPP Lsm Gempa Indonesia didatangi oleh lelaki yang bernama Rukka warga Salutowa, desa/ Kelurahan Parigi, kecamatan Tinggimoncong kabupaten Gowa, kedatangan lelaki paruh baya itu adalah untuk meminta perlindungan hukum atas kejadian yang menimpa keluarganya dan kasus tersebut sudah dilaporkan di Polres Gowa pada hari Rabu tanggal, 23 Juni 2021, tanda bukti laporan tersebut ditanda tangani oleh Piket Reskrim polres gowa.
Ketua DPP Lsm Gempa Indonesia menjelaskan, kedatangan lelaki Rukka di sekretariat DPP Lsm Gempa Indonesia adalah untuk meminta bantuan perlindungan hukum, karena anaknya yang bernama Rinawati lahir tahun 2004 masih dibawah umur hamil di luar nikah, Rinawati itu masih dibawah umur dan tuna wicara. Pelakunya diduga adalah lelaki Tuga Alias Itung yang merupakan tetangganya sendiri, sementara terduga pelaku Tuga Alias Itung telah mempunyai istri.
Menurut Ketua DPP Lsm Gempa Indonesia Amiruddin, SH. Krg. Tinggi bahwa Rinawati binti Rukka sudah hamil 7 bulan dan laki laki yang diduga pelaku sudah tidak ada di rumahnya.
Amiruddin mengecam kejadian tersebut, dimana Rinawati masih dibawah umur dan tunawicara, terduga pelaku seharusnya sudah ditangkap oleh polisi berdasarkan laporan tersebut.
Menurut Amiruddin, bahwa kasus ini seharusnya penyidik polres gowa secepatnya memproses kasus ini dengan mengacu undang undang nomor 23 Tahun 2003 tentang perlindungan anak, Undang undang nomor 13 Tahun 2016 tentang perlindungan anak saksi dan korban, Peraturan Menteri Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Republik indonesia Nomor 1 tahun 2010 Tentang standar minimal bidang pelayanan terpadu bagi Perempuan dan anak korban kekerasan, dimana anak tersebut Rinawati adalah tunawicara dan dibawah umur telah hamil jalan 7 bulan.
Krg. Tinggi juga berharap kepada pihak pemerintah setempat terutama Imam desa, KUA Kecamatan Tinggimoncong untuk Segerah dan harus turun tangan terhadap kasus ini jangan sampai Rinawati binti Rukka melahirkan tanpa suami, apabila ini terjadi akan menjadi buah bibir dan perbincangan daerah kita yang dikenal punya adat dan budaya ” SIRI” dan kepada kepolisian Polres Gowa agar segera melakukan penangkapan terhadap pelaku, selain tindakan terduga pemerkosaan dan perzinahan harus dijerat hukum sesuai perbuatannya tutupnya. (BB*)
