MALILI-LUTIM-Benuasulsel.com-Dewan Pengurus Cabang (DPC) Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Luwu Timur resmi terbentuk, Senin (15/7/2024). Pembentukan DPC PPDI Kabupaten Luwu Timur ini digelar di Warkop Punggawa, Malili.
Usai pembentukan DPC PPDI Luwu Timur, dilanjutkan dengan pemilihan pengurus DPC PPDI Luwu Timur periode 2024-2029. Dalam Musyawarah I DPC PPDI Luwu Timur ini, terpilih sebagai Ketua Abdul Wahid Mustafa, Sekretaris Jisman, dan Bendahara Fitri Tanari.
Pengurus DPC PPDI Luwu Timur yang terbentuk langsung dikukuhkan oleh DPD PPDI Koordinator Wilayah V Luwu Raya. Musyawarah dihadiri 26 peserta. Terdiri atas 15 disabilitas, serta 11 non disabilitas dari berbagai unsur pemerintah, masyarakat, dan pemerhati.
Koordinator Wilayah (Korwil) V DPD PPDI Sulsel, Basri Andang, mengatakan bahwa persiapan musyawarah pembentukan DPC PPDI Luwu Timur oleh para inisiator membutuhkan waktu kurang lebih selama tiga bulan, dengan melibatkan beberapa pihak terkait.
“Persiapan yang dilakukan oleh para inisiator ini berjalan selama tiga bulan, hingga akhirnya kita bisa melaksanakan Musyawarah Pembentukan DPC PPDI Luwu Timur secara sederhana dan atas kolaborasi dengan pemerhati dan Bawaslu Luwu Timur,” kata Basri.
Basri berharap, pembentukan DPC PPDI Luwu Timur ini menjadi momentum kebangkitan bagi penyandang disabilitas di Luwu Timur untuk memperjuangkan pemenuhan dan perlindungan hak disabilitas di usia 21 tahun Kabupaten Luwu Timur, dan 25 tahun keberadaan PPDI Sulsel, untuk terus bergerak, dan mengalami peningkatan dan perbaikan.
“Semoga kita semua mampu mengemban amanah organisasi dan warga disabilitas. Kita harap keberadaan PPDI di Luwu Timur mampu berkontribusi positif dalam mendorong pembangunan yang inklusif dengan partisipasi dan pelibatan kuat dari penyandang disabilitas,” harapnya.
Sementara ketua terpilih, Abdul Wahid Mustafa, mengaku siap mengemban amanah yang dipercayakan kepadanya. “Saya siap mengemban amanah yang dipercayakan oleh teman-teman penyandang disabilitas, non disabilitas dan pemerhati dari OMS lokal,” kata Wahid.
“Sebagai ketua pertama, sekaligus pengurus pertama, tentu memiliki tantangan yang begitu berat, karena akan meletakkan dasar yang kuat bagi organisasi, sehingga mampu menentukan eksistensi dan arah PPDI Luwu Timur ke depan,” jelas Abdul Wahid Mustafa.
Wahid yang juga seorang kepala sekolah ini mengatakan bahwa dirinya tak ingin gagal dalam mewujudkan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Luwu Timur. Ia pun berharap para pengurus dan warga disabilitas dapat membangun sinergi dan kolaborasi.
“Perlu kerja sama dengan para pengurus dan warga disabilitas, termasuk membangun kerja sama dengan beberapa pihak terkait agar pekerjaan kita lebih ringan. Doakan kita mampu membangun PPDI di Luwu Timur,” ucap Wahid, yang juga atlet tenis meja berprestasi ini.
Sekadar ketahui, usai menggelar Musda V pada Februari 2024, DPD PPDI Sulsel terus bergerak melakukan konsolidasi organisasi dan pemantapan kepengurusan di tingkat DPC PPDI Kabupaten dan Kota, melalui pengakselerasian lima koordinator wilayah, termasuk Luwu Raya. (LHr#)