Penyebab Minyak Goreng Masih Langka di Sejumlah ‘Minimarket’ Toko Modern dan pasar tradisional.

IMG20220218190859-scaled.jpg

Gowa)BenuaSulSelCom. Penyebab Minyak Goreng Masih Langka di Sejumlah ‘Minimarket’ Toko, dan pasar tradisional Lantaran diserbu oleh pembeli, Setok minyak Goreng (Migor) yang seharusnya cukup untuk beberapa waktu, baik di minimarket Toko dan Pasar tradisional habis dan menjadi langka. Kelangkaan tersebut disebabkan permintaan dan kebutuhan dari masyarakat lebih besar dari pemintaan supleyer, sehingga ketersediaan migor dengan permintaan konsumen tidak sebanding dan tidak seimbang. Jumaat 18/2/2022.

“jadi pasokannya belum bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat ,”ujar sejumlah pemilik toko dan pedagang saat dikonfirmasi media ini dilapangan, baik di Toko moderen, maupun dipasar tradisional.

Menurut pantauan media bahwa para konsumen / sejumlah pembelian sudah dibatasi, setiap konsumen hanya boleh mengambil barang maksimal 2 liter, tetapi tetap saja stoknya masih kurang. “Satu liter nya kan Rp 14 ribu, dan satu orang dibatasi maksimal hanya boleh beli Rp 28 ribu,” terangnya.

Asal muasal munculnya kelankaan ini, diduga disebabkan karena kebijakan pemerintah Pusat yang menyeragamkan satu harga minyak Rp 14 ribu per liternya. Sehingga membuat minyak langka, kerena penurunan harga itu menimbulkan masalah,” katanya.

Sejumlah pedagang eceran menilai bahwa sebetulnya masyarakat tidak akan mengeluh dengan naiknya harga minyak, yang penting kenaikannya wajar-wajar saja, dan stoknya ada. masyarakat pun dibuatnya resah dengan masalah kelangkaan minyak goreng ini, yang tiba-tiba menghilang dipasaran.

kalaupun harganya mau dinaikkan itu urusannya pedagang, asalkan barangnya ada, yang menjadi masalah, karena barangnya tidak ada,” kata beberapa ibu rumah tangga, keawak media ini, yang mengunjungi Pasar Rappokaleleng siang tadi jumaat 18/2/2022 di Bontonompo Gowa.

Fakta dengan dibatasinya, katanya masyarakat, masih banyak konsumen yang tidak ke bagian jatah. Oleh karena itu, masyarakat berharap kepihak pemerintah dalam hal ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian berkoordinasi dengan Bulog untuk segera turun tangan mengatasi persoalan ini. Kalau perlu tidak mengikuti harga yang ditetapkan Pusat. Ungkapnya.( RB#).

(Visited 61 times, 1 visits today)
Muhammad Rustan Salam

Muhammad Rustan Salam

Media Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *