GOWABENUASULSEL.Com.Pembelajaran tatap muka ( PTM) pada jurusan Desain produk kriya keramik (seni keramik) di SMK Negeri 3 Gowa, oleh beberapa rekan guru yang ada di jurusan tersebut, alhamdulillah sudah memulai minggu ini, dengan model pembelajaran sistem blok, agar siswa tetap jaga jarak, dan mengikuti prokes yang ketat. ( Rabu 6/10/ 2021)
Dalam menindak lanjuti, pembelajaran tatap muka ( PTM ) ini, di 9 jurusan pada SMKN.3 Gowa, sebelumnya diadakan rapat koordinasi yang dilaksanakan, Senin 4/10/2021, yang diikuti oleh para Wakasek, Kepala Bidang, dan 9 Ketua jurusan ,yang dipimpin lansung oleh Kepala Sekolah.Drs. Karnedy Bolong.MH. Yang inti keputasan rapat untuk segera diadakan PTM, dengan ketentuan :
a.Siswa yang sudah di Vaksin minimal 1 kali.
b. Harus ada surat pernyataan dari orang tua siswa ,
c. Tetap mengikuti prokes yang ketat
d. Kesiapan sarana dan prasarana dalam menghadapi PTM.
Aturan tersebut tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Sulsel bernomor surat 410/1697-CD.WIL.II/DISDIK.
Yakni dengan ketentuan, hanya guru dan siswa yang telah divaksin, minimal dosis pertama dan dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat vaksin.
Dari hasil keputusan rapat, dengan sendirinya aturan itu tinggal ditindak lanjuti oleh khususnya guru produktif, dalam melakukan PTM,
tetapi dalam pemberlakuan aturan ini, khususnya guru Adaptif dan normatif untuk sementara belum diperbolehkan dalam melaksanakan PTM, tetapi masih dalam bentuk pembelajaran online, karena masih menghindari kerumunan siswa, yang di khawatirkan bisa menimbulkan, virus klaster baru, sehingga dapat membahayakan, baik siswa maupun guru.
Dalam pelaksanaannya, antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran secara lansung (PTM) terpancar dari rauf wajahnya masing-masing siswa, sangat jelas menyiratkankan kebahagiaan, dan diiringi suka cita karena, siswa dan guru nyaris tidak pernah bertemu secara lansung selama Vandemi melanda dunia, khususnya di bumi Indonesia, kurang lebih dua tahun, pembelajaran dengan tatap muka ditiadakan, yang diganti pembelajaran online, sehingga otomatis dengan sistim ini, guru dan siswa nyaris tidak ketemu.
Imformasi dilapangan, salah satu warga/orang tua siswa, menuturkan ke awak media bahwa masih ada orang tua yang melarang anaknya ikut PTM, meskipun si anak sudah divaksin, sehingga untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan dari tuntutan orang tua siswa dikemudian hari, maka siswa diharuskan membuat surat izin dari orang tua masing-masing siswa sebagai bukti keseriusan dan tanggung jawab kita bersama,sehingga tidak salin menyalahkan dikemudian hari.
Mudah-mudahan vandemi ini ,cepat berlalu dan tidak ada lagi klaster baru, yang dapat menghambat kelansungan proses belajar mengajar, yang selama ini pendidikan terpuruk karena vandemi yang melanda dunia. ungkap salah satu pengajar sambil berbenah-benah. ( Ruslan’Benua #)