LUWU UTARA-Benuasulsel.com-Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu daerah di Indonesia yang dipilih melalui sebuah proses yang selektif oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menerapkan Smart City, khususnya di Masamba, ibu kota kabupaten Luwu Utara.
Dalam penerapan smart city, ada enam dimensi yang menjadi prioritas, yaitu smart branding, smart environment, smart economy, smart government, smart society, dan smart living. Semua dimensi diharapkan dapat berjalan melalui quick win atau program jangka pendek di 2023.
Salah satu yang menjadi prioritas dalah penataan wajah kota Masamba. Di mana ada beberapa program yang akan dilakukan. Di antaranya adalah penanganan bantaran sungai Masamba, pembangunan jalan, penerangan jalan umum serta penanganan sistem drainase dan EWS.
Yang disebut pertama menjadi sangat penting, karena sungai Masamba adalah salah satu sungai yang terdampak bencana banjir bandang pada Juli 2020 yang lalu. Untuk itu, DPD Perhiptani berencana akan melakukan kegiatan Bakti Sosial di bantaran sungai Masamba.
Bakti sosial ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-36 Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani). Di mana DPD Perhiptani Luwu Utara akan memperingati HUT Perhiptani pada Juli 2023 dengan berbagai kegiatan menarik.
“Insya Allah, untuk kegiatan bakti sosial kita akan lakukan penanaman pohon di bantaran sungai Masamba. Kemarin kita sudah ketemu ibu Ayu (Kabid di DPUTRKP2). Kita juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, termasuk BBWSPJ,” kata Ketua Panitia, Asdar, pada rapat persiapan, Selasa (20/6/2023), di Kantor BPP Masamba.
Asdar mengatakan, penanam pohon tak hanya dilakukan di bantara sungai Masamba. Kegiatan yang sama, kata dia, juga akan dilakukan di bantaran sungai Radda. “Setelah penanaman pohon di sungai Masamba, kita akan bergeser di bantaran sungai Radda,” terang Asdar.
Pada penanaman pohon tersebut, seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Luwu Utara diminta berpartisipasi aktif dengan ikut menyumbang dua bibit pohon per satu PPL. “Partisipasi teman-teman PPL juga kita harapkan, minimal dua bibit pohon per PPL,” jelasnya.
Sementara Ketua DPD Perhiptani, Made Sudana, mengungkapkan bahwa kegiatan HUT Ke-36 Perhiptani diundur ke tanggal 17 – 18 Juli mendatang. Diketahui, HUT Perhiptani jatuh pada 6 Juli 2023. Agar persiapan lebih matang, panitia sepakat mengundurkan jadwal.
“Karena ini (HUT Perhiptani) pertama kali kita laksanakan, maka kita ingin gaungnya lebih menggema. Kita ingin ini bisa lebih meriah. Makanya nanti kita undang semua pihak terkait, termasuk menghadirkan ibu Bupati pada puncak peringatan HUT Perhiptani,” tandasnya. (LH#)
Laporan :LH
Editor :AM Rustan Salam