Diduga Oknum Kepala Lingkungan Jamarang Aras Daeng Gassing Melakukan Penyerobotan Penggelapan Dan Pemalsuan Lokasi Milik Dewa Bin Bora Ada apa?

IMG-20211217-WA0045.jpg

Gowa)BenuaSulSelCom.LSM Lidik Pro Laporkan oknum yang di duga melakukan penyerobotan, pemalsuan dan penggelapan milik lokasi Dewa bin Bora yang terletak di Jamarang Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar.

Melalui Wakil Ketua II GARDA DPP Badan Investigasi Daerah Mendidik Pro Rakyat Nusantara (DPP LIDIK PRO) Dg. Ali selaku yang diberi kuasa oleh Abd. Samad Rani ahli waris Dewa bin Bora melayangkan surat pengaduan ke Polres Takalar.

Laporan pengaduan ini dilayangkan berdasarkan adanya pengaduan warga bernama Abd Samad Rani kepada LSM Lidik Pro yang diduga menjadi korban penyerobotan pemalsuan dan penggelapan yang diduga dilakukan oleh Aras Daeng Gassing dan dimana Tola dg. Mangung di duga terlibat.

” Kami laporkan pengaduan ahli waris milik Dewa bin Bora yang di duga korban penyerobotan di duga dilakukan oleh Tola Dg. Mangung dengan Aras Daeng Gassing, dimana Tola dg. Mangung bersama Aras daeng Gassing di duga telah melakukan pemalsuan berdasarkan DII dengan nomor Kohir 0055 C1 dengan akte jual beli Nomor 166/GU/X/2003, dimana data yang dimilikinya diduga tidak berlandaskan dalam buku rincik yang ada dalam arsip yang dimiliki oleh pemerintah, ungkap Dg. Ali

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa bukti yang dimiliki oleh ahli waris dari Dewa bin Bora adalah, rincik, pembayaran pajak Ipeda tahun 1988 sampai 2021, akte pembagian hak bersama dengan nomor 95/V/2001 berdasarkan Persil nomor 61 DI dengan nomor Kohir 111 C1 SPPT.0059.0. atas nama Dewa bin Bora.

Disini adanya terjadi tumpang tindih akte dimana Akte Abd Samad Rani terbit 2001 berlandaskan dalam buku sementara Aras Daeng Gassing menerbitkan akte tahun 2003 di mana di duga tidak berlandaskan dalam buku.

Menurut Dg. Ali, berdasarkan investigasi di lapangan,Tola menjual kepada Aras Daeng Gassing tanpa alas hak yang jelas dan Aras daeng Gassing dengan mudahnya dapat membuat akte yang tidak jelas alas hak nya sehingga disinyalir ada mafia tanah yang bermain didalamnya.

Dimana lokasi yang dibeli lanjutnya, adalah milik Dewa bin Bora dan Abd Samad Rani adalah ahli warisnya kenapa pembeli membeli lokasi dari bukan ahli waris dari Dewa bin Bora, ada apa? Apakah ahli waris dari Dewa bin Bora sengaja mau di hilangkan datanya sehingga bisa dirampas haknya, ini yang membuat kami prihatin.

Sementara Aras Daeng Gassing sebagi pembeli yang menjabat sebagai kepala Lingkungan Jamarang sempat di temui oleh tim media, Kamis (16/12/2021) mengakui bahwa dirinya membeli dan menyebut Dg. Sikki dan Dg. Tola dalam pembelian tanah yang terjadi tahun 2014

Dg. ALi sebagai pendamping dari Abd Samad Rani yang di temui, Jumat, (16/12/2021) membenarkan bahwa dirinya telah melayangkan surat pengaduan Ke Polres Takalar beberapa hari lalu.

” Kami sangat berharap agar pengaduan kasus ini, dapat menjadi perhatian dari Bapak Kapolres Takalar dengan melakukan pemanggilan terhadap saudara Tola Dg. Mangung dan Aras Daeng Gassing demi tegaknya supremasi hukum di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Takalar, tutup Dg. Ali.

Laporan:Hamzah

(Visited 673 times, 1 visits today)
Muhammad Rustan Salam

Muhammad Rustan Salam

Media Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top