MAKASSAR||Benuasulsel.com-Aktifis Nahdiyin sebagai Ketua DKW Garda Bangsa (Sufiani Zulkifli) menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) 6 kab/kota di Makassar pada Senin, 7 -11-2022. Acara ini dil
gelar sebagai wadah bagi politisi muda. Tentunya mereka disiapkan menjadi politisi yang matang, sehingga politisi yang lahir dari Garda Bangsa sudah siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dipanggung politik, bagi saya selaku ketua DKW Garda Bangsa Sulsel, tidak ada cerita kegagalan adalah akhir dari segalanya melainkan kegagalan akan menjadi motivasi demi meraih kesuksesan yang sebenarnya ujar Sufiani Ketua DKW Sulsel sekaligus Mantan Ketua Kopri PMII Sulsel.
Upik sapaan karib Sufiani Zulkifli mengajak seluruh kader Garda untuk bersama sama merekrut kader militan agar dapat membentuk karakter generasi milenial dan generasi Z yang kreatif dan inovatif dan juga sebagai upaya membesarkan PKB partai yang kita cintai ini dan mendukung dan berikhtiar memenangkan Gus muhaimin Iskandar menjadi presiden 2024, Tentu Garda Bangsa Sulsel akan terus bergerak melakukan penataan struktur mulai dari tingkat DKC, DKAC, Sampai DKRT di Sulawesi Selatan.
Insha Allah setelah Muscab 6 Kab/ kota ini kami akan melaksanakan Muscab Serentak bulan depan 18 DKC Kab/ kota ujar Upik.
Dalam agenda tersebut tampak hadir salah satu aset pemuda millenal, beliau adalah salah satu jajaran Ketua Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa, Hadiqun Nuha.
Garda Bangsa adalah merupakan badan otonom atau sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mewadahi segmen pemuda. Pada agenda Muscab, Bro Nuha mengajak seluruh elemen pemuda untuk melek politik dengan bergabung ke dalam partai politik.
“Rangkaian acara kami dalam Muscab Garda Bangsa itu memang sudah dijadwalkan serentak untuk wilayah Sulawesi selatan. Hal ini menjadi embrio baru, khususnya bagi pemuda millenial,” terang Korwil Sulsel Sadiqin Nuha
Muscab yang diselenggarakan Dewan Koordinasi Wilayah Garda Bangsa Sulawesi selatan merupakan wadah untuk mengembangkan kapasitas dan kualitas kaum milenial. Tidak hanya pemuda berlatar Nahdliyyin saja, Garda Bangsa membuka diri kepada siapapun untuk bergabung, yang terpenting umur 17-40 tahun.
“Nantinya pemuda milenial yang bergabung di Garda Bangsa ini tidak melulu fokus pada politik, tapi kami bisa kembangkan ke arah ekonomi kreatif. Harapannya, pemuda milenial memegang bekal dan mendapatkan manfaat,” tegas Hadiqun Nuha. (WHR#)
Laporan : Udin
Editor. : Wahyu Hidayat