MAKASSAR||Benuasulsel.com-Tingginya angka buang air besar pada sembarang tempat, atau open defecation, berpengaruh baik terhadap kesehatan maupun ekonomi. Persoalan inilah mengemuka saat penyuluhan sanitasi dan kampung zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar di Pulau Kodingareng pada Sabtu, 10 September 2022.
Pada penyuluhan sanitasi dan dan kampung Zakat yang dihadiri Lurah Kodingareng, Ronny Catur Prabowo, S.STP., perwakilan Puskemas Kodingareng, dan beberapa rombongan dari BAZNAS Makassar.
Perwakilan Puskesmas Kodingareng mengungkapkan bahwa sebagian warga juga masih membuat tinja di jambang tetangga.
Karena itu, warga mengharapkan, ada pelibatan BAZNAS Kota Makassar untuk membantu penyediaan jamban, sehin gga masyarakat tidak lagi membuang tinja di sembarangan tempat. Misalnya ke laut ungkapnya.
Mendengar keluhan warga, Pelaksana Tugas Ketua BAZNAS Kota Makassar, Ahmad Taslim dan Wakil Ketua II Bidang Pendayagunaan dan Pendistribusian, H.Jurlan Em Saho’as, mengemukakan pihaknya sangat prihatin dengan kondisi masyarakat seperti ini, utamanya yang diakibatkan sanitasi buruk.
Baik Ahmad Taslim, maupun H.Jurlan Em Saho’as mengaku, BAZNAS kota Makassar siap berkolaborasi untuk penyediaan jamban keluarga di pulau Kodingareng.
“Berbagai masukan, harapan warga Pulau Kodingareng ini akan dibahas kembali ditingkat komisioner BAZNAS Kota Makassar. Termasuk jumlahnya yang akan dibuat,” tutur H.Jurlan Em Saho’as, seraya menambahkan, pekan lalu, BAZNAS Makassar juga telah melakukan kunjungan ke Pulau Lakkang di antaranya melihat sanitasi di pulau kecil yang masuk dalam wilayah kecamatan Tallo tersebut.
Seperti diketahui, Open Defecation Free (ODF), atau Buang Air Besar Sembarangan, adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.(RSB#)