Ini yang Terjadi.
BARRU-Benuasulsel.com-
Pada tanggal 25/05/2023 seorang warga yang berinisial S mengalami nyeri (sakit) pada bagian perut, setelah melihat kondisi sang isteri yang sangat mengkhawatirkan, sang suami langsung melarikan isterinya ke salah satu puskesmas terdekat, setelah di puskesmas tepatnya pada dini hari, Pasien tidak langsung di layani atau ditanggapi, melihat kondisi disekitar ternyata salah satu oknum petugas tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas tersebut hanya menggunakan Handpone dan memainkan aplikasi Tiktok.
Setelah beberapa jam menunggu pelayanan medis dari perawat namun dari petugas Puskesmas Mangkoso Kab. Barru tersebut, pasien hanya mendapatkan pemberian obat berupa neuralgin dan Promag, dan tidak ada tindakan lain selain itu, namun setelah sampai sore hari Pasien semakin merasakan sakit bagian perut, sang suamipun menghadap kembali ke salah satu petugas puskesmas. Bu bisa nda minta rujukan ke rumah sakit karena istri saya sampai sekarang tidak ada perubahan, justru semakin sakit ji yang dirasakan ujarnya. Tetapi dijawab oleh petugas tersebut, pak kami masih bisa menangani, kalau masih sakit, MAUMI DI APA? kita kasih saja Minyak kayu putih dan kompres AIR Hangat. jawab dari salah satu tenaga puskesmas. Setelah mendengar bahasa perawat pihak keluarga tersinggung dengan bahasa yang dilontarkan itu, sehingga keluarga pasien pun memaksakan untuk meminta surat rujukan ke rumah sakit.
Seharian menahan rasa sakit perut, pasien berinisial S tersebut akhirnya dirujuk Ke RS terdekat pada malam harinya. Keesokan harinya pasien langsung mendapatkan tindakan dari Dokter di RS dan ternyata pasien tersebut mengalami penyakit dalam yakni Usus buntu.
Dokter pun berkomunikasi dengan keluarga pasien, Untung pasien cepat dibawah ke rumah sakit ujarnya.
Mokho salah satu Dewan Pendiri Organisasi Aktivis (Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda) SPMP yang merupakan salah satu keluarga dari pasien tersebut sangat menyayangkan adanya bahasa yang tidak sedap itu yang dilontarkan oleh salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas Mangkoso tersebut, seharusnya selaku petugas medis seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik, dengan ramah kepada pasien, dan mengeluarkan kata kata dan bahasa yang baik kepada pasien ataupun keluarga pasien. Kalau seandainya keluarga saya telat diberikan tindakan pasti akan berakibat fatal ujar Mokho kepada salah satu wartawan yang diajak komunikasi.
Atas kejadian ini beberapa Organisasi gerakan pun ikut bergerak untuk melakukan gerakan dan menyurati beberapa instansi yang terkait untuk langsung mengambil kebijakan, tindakan, atau teguran terhadap pihak puskesmas tersebut. Ormas (FPPKI) Fraksi Pembaharuan Pemuda Anti Korupsi ini sudah mengirim surat Somasi pemberitahuan Aksi ke Polres Barru.(SMB#)
Laporan: Dirman Dg. Mile
Editor : Dirman Dg. Mile