GOWA]benuasulsel.com-Pengumuman Pembatalan Pelaksanaan Ibadah haji tahun 1442 H/ 2021, yang diikuti oleh sejumlah calon jemaah haji dari beberapa perwakilan Kecamatan, yang ada di Kabuaten Gowa. Sulawesi Selatan. Sabtu 2/10/2021.
Sehubungan karena, banyak informasi dan berita tidak benar (Hoaks) yang beredar di dunia nyata maupun di dunia maya. Maka pemerintah dalam hal ini, KA KAN. Kemenag Gowa, Dra.Adilah, MH. Sebagai penyelenggara Haji, meluruskan tentang isu yang beredar, yang banyak mengundang tanya, dan menimbulkan keresahan, terutama calon jemaah Haji maupun masyarakat secara umum. Isu yang tak kalah dahsyatnya adalah bahwa dana haji digunakan untuk pembangunan insfrastruktur dll, isu ini tidak benar dan bohon adanya, tetapi Alhamdulillah sampai saat ini dana Haji aman.
Menurut Kanwil Kemenag Prov. Sulsel RI Drs. kH.haeroni, MSi bahwa isu yang paling berkembang adalah penggunaan dana haji. Ia menegaskan saat ini dana haji dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang ditempatkan ke dalam Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN, dan saat ini jumlahnya sudah mencapai angka 150 trilyun dengan nilai manfaat tiap tahun 9 trilyun, dan semuanya dalam kondisi Aman, Ungkapnya saat memaparkan materi pada kegiatan sosialisasi KMA Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Pelaksanaan Ibadah Haji, di Gedung Dg. Bollo, Sungguminasa Gowa.
H. Muh.Nuruzzaman ( Staf khusus menteri RI.) kembali menegaskan, seluruh layanan haji seperti, akomodasi, katering serta transportasi belum ada kontrak ataupun uang muka yang diberikan kepada penyedia di Arab Saudi, karena memang belum ada kontak sampai saat ini.
Diperkirakan bulan Oktober 2021 akan diadakan negosiasi, dalam membicarakan aturan Haji tahun depan.Ungkapnya.
Sementara itu, ST. Sara, S.KM.M.Kes. tim kesehatan jamaah haji dari Dinas Kesehatan Gowa, menyampaikan bahwa, untuk calon jemaah Haji nantinya akan tetap melakukan tes kesehatan ulang karena, sudah 2 tahun berlalu, sehingga perlu dicek ulang kembali. Dan untuk khusus calon jamaah haji yang belum divaksin, dihimbau untuk segera melakukan vaksin, bagi yang tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius,tapi kalau mempunyai penyakit serius kita tunda untuk tidak di vaksin.
Saat ini ada sekitar 5 juta lebih jemaah haji yg masuk daftar tunggu di Indonesia, belum lagi umrah yang jumlahnya juga sangat banyak, Drs.KH. Abubakar Paka (ketua MUI Kab. Gowa, menjelaskan berhaji dan berumrah itu harus Istiqamah (konsisten dengan aturan) dan istita’ah (makna kemampuan) dalam ibadah, perjalanan dan kesehatan, karena saat ini kita berada dalam situasi Pandemi Covid-19, maka bagaimana mempersiapkan Haji dan Umrah di masa Pandemi, inilah yang sementara dan sedang kita bahas terus menerus dengan DPR dan stake holder terkait utamanya dengan pemerintah Arab Saudi.
“Betul, negara Arab Saudi sudah membuka penerbangan bagi tujuh negara,” ungkap Kanwil Kemenag Sulsel, Selain Indonesia, katanya, negara lain yang diizinkan berkunjung ke Saudi adalah Uni Emirat Arab (UEA), Lebanon, Mesir, India, dan Argentina, Jerman, Amerika Serikat, Irlandia, Italia, Pakistan, Brasil, Portugal, Inggris, Turki, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Perancis, dan Jepang.
Menurut Informasi terakhir, dari 7.272 Calon Jemaah haji yang tertunda Keberangkatannya di 2 tahun terakhir ini, baru 5000-an lebih yang sudah Melakukan Vaksinasi, oleh karena itu melalui forum ini saya ajak Kepada seluruh Tokoh Agama, tokoh Masyarakat, dan seluruh warga bangsa, khususnya bagi para jemaah calon haji, mari mensukseskan Program Vaksinasi covid 19, dalam membantu pemerintah mengatasi dan mengendalikan Covid 19. Semua CJH. yang hadir berharap semoga tahun depan bisa diberangkatkan dengan ikhtiar kita bersama ini, yang di Amini oleh KASI. PHU. Kemenag Gowa H.Tajuddin S.Ag. M.Ag, dan berharap smoga pandemi ini bisa berakhir, sehingga penyelenggaraan Haji dan Umrah bisa kembali terlaksana dengan normal, Aamiiin YRA. ( RB#)
