Gowa (benuasulsel.com) Sampah beraduk kotoran yang merupakan produk manusia, rumah tangga dan tumbuhan menjadi problematika sosial dan Pemerintah ketika diperhadapkan kebersihan, kesehatan dan lingkungan yang nyaman, kondusif dan hijau alias berhubungan dan berimpit Adipura yang senantiasa diperlombakan secara berjenjang hingga tingkat Nasional.
Sementara warga masyarakat kesadaran relatif kurang ditambah kekurang-pekaan dan tidak jeli baik Pemerintah tingkat desa/kelurahan hingga kecamatan seperti tumpukan sampah alias kotoran yang berhamburan di Desa Taeng yang berbatas Desa Bontoala di Kec Pallangga, Gowa, Sulsel.
Sampah yang bertumpuk dan berhamburan membusuk tidak dan bukan cuma di Desa Taeng yang memiliki armada sampah yang tak difungsikan?Sehingga membuat Camat Pallangga tak berdaya mengatasi sampah dan kotoran?Di tengah bersih bersih menghadapi dan menjemput Adipura?.
Betapa tidak, belum kering teriakan suara Camat Pallangga mengsterilkan sampah/kotoran antar Kelurahan Pangkabinanga dan Kelurahan Tetebatu, kini muncul dan belepotan sampah/kotoran di jalanan di Desa Taeng yang berbatas Desa Bontoala.
Kedua atau ketiga Kelurahan/Desa yang menjadi pembuangan sampah warga yang tidak membuang dan meletakkan di tempat sampah hanya berbeda ada kelurahan dan ada desa serta arah di wilayah Kec.Pallangga berbeda, ada sebelah timur Kel. Pangkabinanga dan Kelurahan Tetebatu dan Desa Taeng berbatas Desa Bontoala sebelah barat.
Yang pasti Wil Pallangga yang dinakhodai, Taufik Akib pusing tujuh keliling cuma soal sampah dan bagaimana mengatasi di tengah warganya, problem solving sosial jadi kunci tanpa menjauh alias dekat dengan masyarakat dan tak bosan dan bosan sosialisasi, semoga.(Tetta Nyampa/Muchtar/Tetta Mangung)(*B) .