LUWU UTARA-Benuasulsel.com-Penghargaan satyalancana menjadi dambaan setiap orang di republik ini, karena tanda kehormatan yang diberikan negara tersebut adalah bentuk pengakuan negara terhadap dedikasi, dharma bakti dan karya yang diberikan kepada bangsa dan negara tercinta ini.
Penghargaan tanda kehormatan satyalancana biasanya disematkan kepada kepala daerah, PNS, serta pejabat negara dan pemerintah lainnya. Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga mengusulkan agar pemuda pelopor juga diberikan satyalancana.
Hal ini diungkap Ketua Tim Fact Finding Kemenpora, Nia Suryana, saat melakukan penilaian Pemuda Pelopor di Luwu Utara belum lama ini di Desa Munte Kecamatan Tanalili. “Tahun ini, pemuda pelopor diusul mendapat tanda jasa satyalancana dari Presiden,” ungkap Nia.
Kendati demikian, kata dia, usulan Satyalancana bagi Pemuda Pelopor Indonesia tersebut masih dalam tataran pembahasan di lingkup Kemenpora-RI. “Mekanismenya sendiri masih kami diskusikan bersama. Nanti ada yang namanya medali kepeloporan,” terang Nia Suryana.
Diketahui, pemilihan pemuda pelopor akan dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sebanyak 60 pemuda pelopor Indonesia masuk ke babak grand final yang akan dilangsungkan di Jakarta. Dari 60 finalis tersebut, satu berasal dari Kabupaten Luwu Utara, yaitu Ryan Adam.
“Terima kasih atas perhatian kita semua yang telah ikut menyukseskan kegiatan Fact Finding Pemuda Pelopor di Luwu Utara ini. Semoga dengan adanya kepeloporan ini, makin menambah manfaat pembangunan di daerah kita, khususnya di Kabupaten Luwu Utara,” pungkasnya.
Diketahui, Pemilihan Pemuda Pelopor adalah bentuk pengakuan pemerintah terhadap pemuda Indonesia atas prestasi dan kontribusinya demi kemajuan masyarakat di sektor kewirausahaan, pendidikan, teknologi tepat guna, seni, budaya, pariwisata, dan kebaharian/kelautan. (LHr#)
Editor: Wahyu Hidayat