Gowa)BenuaSulSelCom. Sangat ironis dan Menyedihkan, betapa tidak, para petani kuhusunya tanaman padi yang ada di Kecamatan Bontonompo, mengalami gagal panen, penyebab dikarenanakan cuaca buruk yang melanda,disertai hama, disaat padi mulai mengeluarkan butiran butiran buahnya, hujan tidak henti-hentinya siang dan malam dibulan pebruari- maret, sehingga cukup berpengaruh terhadap kwalitas buah padi, apalagi hujan datangnya diwaktu malam hari.
Sejumlah petani yang ada di Kecamatan Bontonompo dan wilayah lainnya di Gowa prihatin dan resah akan dampak terhadap kegagalan hasil panen padi ini, betapa tidak hasil panennya, jauh tidak sesuai dengan pengeluaran biaya pemeliharaan, terutama biaya racun pupuk dan biaya operasional lainnya, tidak bisa menutupi anggaran yang dikeluarkan, artinya lebih besar pasat dari pada tiangnya.
Seperti keluhan yang diutarakan K.Dg. Tibi mewakili petani di Lingkungan Borongtala Bontoa yang dialaminya untuk musim tanam tahun ini, sangat merosot jauh dari hasil yang diharapkannya, betapa tidak, dari hasil panen yang lalu/ tahun lalu, hasilnya dalam sepetak sawah biasanya kami mendapatkan 22 karung, tapi, panen kali ini kenna deh…! apes jadinya…..? cuma dapat 2 karung lebih, itupun belum dibagi, karena posisi saya cuma petani penggarap, jadi sungguh menyedihkan hidupnya petani kali ini, yang senasib dialami para petani kali ini pada umumnya, tetapi kita tetap berserah diri kepada Tuhan YME. dan tetap berusaha. Ungkap mereka kepada media .
Keprihatinan gagal panen ini, di ungkap oleh petani lainnya, yang tak mau diekpos namanya, kepada media ini dengan candaannya, bahwa barangkali Tuhan mulai bosan melihat tingkah laku para pemimpin kita, sekarang yang tidak berpihak kepada rakyatnya, sehingga imbasnya bencana demi bencana datang silih berganti di negara rupublik yang kita cintai ini.
Hal lain senada disampaikan oleh petani lainnya, bahwa kita ini petani selalu dipihak pelengkap penderita, seperti kejadian ini, yang kita alami para petani mestinya sudah selesaimi dipanen padinya, tapi terhambat dengan mobil penuai padi,( COMBINE) yang nyaris hilang disaat dibutuhkan.
Menurut imformasi para petani bahwa mobil yang selalu beroperasi tiap tahunnya disini, terkadang kita datangkan dari daerah bugis sana, tapi kali ini mungkin saja bertepatan musim panen didaerah bugis sehingga mobil penuai padi terlambat datang . Ungkapnya.
Lanjutnya petani kita disini ibaratnya, sudah jatuh tertimpa tangga lagi, artinya hasil padi kita sudah gagal, ditambah mobil penuai padi tak ada alias menghilang , yaa mungkin saja dipicu oleh kelangkaan solar diberbagai daerah sehingga mempengaruhi dalam mengoperasikan mobil combine tersebut.
Berhembus kabar bahwa, pernah ada bantuan mobil penuai padi, untuk para petani, dari Kementrian Pertanian sebanyak 6 unit untuk di gunkan oleh para petani di desa dan beberapa desa mendapat masing-masing 1 unit / Desa, cuma keberadaannya tidak sebanding dengan luasnya area yang ingin digarap apalagi dalam waktu bersamaan.
Kamaruddin Dg. Tibi, berharap mewakili para kelompok tani, khusus yang ada dilingkungan Borongtala, Dusun Bontoa, Kec. Bontonompo Kabupaten Gowa, menaruh harapan banyak, kepihak pemerintah daerah, terutama kementrian pertanian, sudi kiranya menelorkan berupa bantuan yang berhubungan dengan keperluan pertanian, terutama pupuk yang masih langka dipasaran dan mahal, serta peralatan penunjang seperti peralatan mobil traktor pengolah tanah, glender tanah, serta penambahan mobil penuai padi yakni Combine, sehingga para petani dapat menikmati tarap hidup yang lebih baik dan sejahtera dengan hasil panennya, tentram dan damai. ( RB#).
Tim Redaksi.