Takalar]BenuaSulsel.com. Beberapa bulan terakhir Sebagian Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H.Padjonga Daeng Ngalle mengeluhkan mengenai fasilitas air bersih di Rumah Sakit, kurang jernih atau keruh bahkan kotor.
Untuk mengecek informasi kebenaran berita tersebut dari warga yang menyampaikan keluhannya ke wartawan media, maka media ini bertandang ke RSUD H.Padjonga Daeng Ngalle,pada Senin 29 April 2024 Guna melakukan wawancara bersama direktur RSUD.
“Air bersih kita itu Sumbernya dari PDAM,jadi kalau air PDAM kotor agak kotor sedikit, bahkan baru baru kita kesulitan air bersih kita beli langsung air pakai mobil tangki ke PDAM” Ungkap H.Ruslan.
Meskipun diakui dr.H.Ruslan Ramli baru 1 tahun menjabat Direktur Rumah sakit umum banyak hal yang masih ingin dibenahi, ia menjabat direktur rumah sakit atas pengalaman, pengabdian kariernya selama 19 tahun dibeberapa Puskesmas yang ada di Takalar sebagai dokter umum dan pernah tugas di puskesmas Kabupaten Bantaeng, serta pernah menjabat Kabid SDM (Sumber daya manusia) di Dinas kesehatan kabupaten Takalar.
Rumah sakit H.Padjonga Daeng Ngalle adalah salah satu Rumah Sakit Umum Daerah Type C,Mempunyai sebanyak 250 Bansal (tempat tidur perawatan pasien) ,di tangani oleh tenaga medis atau tenaga kesehatan PNS (Pegawai negeri sipil) sejumlah 29 orang termasuk dokter, perawat,bidan,suster, tenaga suka rela dan staf administrasi,Tenaga sukarela yang digaji tergantung jumlah pasien dari Jasa pendapatan BPJS.
Di Rumah sakit ini Selain Pasien Warga kabupaten Takalar, pasien Warga Gowa , Bangkala Jeneponto juga banyak yang berobat,rawat inap, pasien itu adalah rujukan dari puskesmas,Keluhan pasien kebanyakan infeksi Gangguan saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri ,Virus,jamur, termasuk polusi udara dan penyakit hipertensi.
“Kebanyakan pasien kita berobat pakai BPJS kesehatan, kecuali pasien yang tidak terkafer di BPJS atau KIS ( Kartu Indonesia Sehat),tentu pakai surat keterangan miskin dari desa, meskipun terkadang ada pasien dari luar daerah seperti kabupaten Gowa dan kabupaten Jeneponto hanya memakai surat keterangan miskin, tetap kita terima karena itu tergantung kebijakan pemerintah kita”Jelas Ruslan.
Ditanya tentang Alkes (Alat kesehatan) ia mengatakan bahwa sejak 2 tahun terakhir selama dia menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) belum mendapatkan bantuan Alkes namun alkes saat ini dan obat obatan cukup.Ungkapnya.
Mengenai area Parkiran yang begitu luas dan pendapatan area parkir rumah sakit,dr.H.Ruslan menjawab, itu area parkir yang dikelola oleh Rumah sakit berdasarkan sistem BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) , Mengelola Secara langsung pendapatan nya,dengan pendapatan Rp.10.000.000 perbulan distorkan ke pemerintah daerah untuk distribusi.
Keakraban Wartawan (Pers) dan LSM bersama Direktur rumah sakit Bapak dr.H.Ruslan diakui sangar erat,hanya kadang ada oknum – oknum wartawan yang tidak jelas, langsung masuk lewat Hp/WhatsApp menyuruh transfer uang Dengan mengirimkan nomor rekeningnya.
” Kadang Kadang ada wartawan dan LSM yang saya tidak kenal tiba tiba langsung Tlp WhatsApp,saya tidak ditanggapi ,karena seharusnya datang ke kantor ketemu saya jika ada yang ingin di konfirmasi, karena pernah ada LSM juga datang langsung minta uang tanpa diketahui uang untuk apa ” Ungkap H.Ruslan sambil tertawa.
Menutup perbincangan wawancara dr.H.Ruslan
berpesan agar Pemerintah pusat (Jakarta) dan Daerah lebih memperhatikan lagi, rumah sakit H.Padjonga Daeng Ngalle terutama di bagian bangunan, dukungan sarana dan prasarana masih ada bangunan tua yang butuh rehab total dan renovasi meskipun bangunan depan Rumah sakit sudah bangunan baru,namun selama ia menjabat direktur belum ada bangunan baru yang dibangun meskipun sudah diusulkan ke pemerintah pusat tetapi karena keterbatasan anggaran pemerintah sehingga belum terealisasi.
Reporter : Muhammad NurNas islam.
Editor.Ruslan.