MINAHASA UTARA]benuasulsel.com-Konferensi Nasional ke VI Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Minahasa Utara, Rabu (17 November 2021) resmi dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE ditandai dengan pemukulan tetengkoren.
Pembukaan Konferensi ke VI FKUB ini bersamaan dengan pencanangan Minahasa Utara sebagai Bumi Revolusi Mental. Kegiatan ini dihadiri piminan dan anggota FKUB se-Indonesia, hadir juga perwakilan Kementerian Pembangunan Manusia, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama se-Indonesia termasuk Kakanwil Kemenag Sulsel H. Khaeroni.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey menyampaikan terima kasih atas nama Pemprov Sulut kepada Kementerian Agama yang sudah memberi restu penyelenggaraan Konferensi Nasional ke-VI FKUB di Bumi Nyiur Melambai.
“Meski di masa pandemi Covid-19, berkat tuntunan Tuhan, kita semua diberikan kesehatan sehingga bisa hadir dalam pencanangan Bumi Revolusi Mental dan Pembukaan Konferensi Nasional FKUB”, ujarnya.
Sulut sudah punya pengalaman lama membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama. Tahun 1965 terbentuk Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kemudian 2017 dibentuk FKUB.
“Kebanggaan bagi kita FKUB dan BKSAUA bekerja sama dengan pemerintah menangani persoalan dan menjalankan program pemerintah di Sulut,” kata Gubernur.
Lanjutnya, Sulut ketika menghadapi pandemi covid-19 tahun 2020, dibantu tokoh agama menyalurkan bantuan sosial. Bantuan dikoordinir tokoh agama dan disalurkan lewat gereja dan masjid, tidak lewat struktur pemerintahan.
Gubernur mengharapkan FKUB tetap bekerja sama dengan pemerintah di manapun berada, karena tokoh agama jadi panutan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
“Saya percaya semua persoalan tuntas, sehingga umat dan jemaat akan merasakan nilai tambah yang sangat baik jika pemerintah bersinergi dengan para tokoh agama,” ujar Ketua Forum Pria Kaum Bapak PGI ini.
Gubernur menambahkan bahwa ke depan tantangan lebih berat di era 4.0 hampir tak ada batasan lagi. Kejadian di luar negeri bisa diketahui saat ini, semua bisa dimonitor lewat media sosial. Tugas pemimpin umat pemerintah bagaimana mengantisipasi hal – hal yang menjerumus umat dan warga negara kepada hal-hal yang destruktif.
Di akhir sambutan, Gubernur Olly mengungkapkan konsep damai yang holistik kepada semua hadirin yang ada. Menurut Olly damai yang tercipta harus mencakup semua.
“Kita harus berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama, berdamai dengan diri kita sendiri, dan kita berdamai dengan alam agar terhindar dari bencana. Tuhan memberkati kita semua,” pungkasnya
Sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang dibawakan La Ode Ahmad berpesan kepada pemerintah terus meningkatkan komitmen toleransi dalam setiap kebijakan.
“Hilangkan diskriminasi pada pelayanan publik. Pemenuhan hak-hak konstitusional secara merata mesti dilakukan bagi seluruh masyarakat,” pesan Mendagri.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi, memberikan apresiasi kepada Gubernur Sulut dan seluruh jajaran karena berhasil melaksanakan agenda nasional dengan baik.
Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Khaeroni bersama Pengurus FKUB Prov. Sulsel usai Seremoni Pembukaan menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini, menurutnya membangun narasi positif terkait kerukunan di tengah masyarakat dan umat harus terus dibangun dan digaungkan agar kedamaian bisa diwujudkan dan dibumikan.
“Kalau Anda tidak bisa berdamai karena beda agama, suku, budaya dan RAS, Anda bisa berdamai karena kita semua ciptaan Tuhan,” ungkapnya
Khaeroni juga mengaku bangga dan berterima kasih atas peran para tokoh agama dalam naungan FKUB yang begitu solid. Bukan saja dalam hal membangun kerukunan antar umat beragama, lebih Khusus lagi dalam membantu pemerintah mengedukasi dan mendorong program Vaksinasi dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19.
“Semoga momentum ini semakin memupuk kerukunan dan kebersamaan antara kita demi solidnya keberagaman dan kedamaian Indonesia,” harapnya (WrdB#)