Gowa-Benuasulsel.com-Aspirasi Pelajar Mahaaiswa Indonesia (APMI) melalui juru bicaranya Asrul mengatakan, Kadis Perkimtan Gowa Drs. Abdullah Sirajuddin, M.Si saat menerima Pendemo terkait kisruh Proyek pengadaan lahan RS. Pratama Gowa beberapa hari lalu tepatnya tanggal, 19/8/2021 terkesan sangat Arogan, Hal ini disampaikan ketua DPP PRI dikantornya siang tadi Senin, 23/8/2021.
Kisruh pengadaan lahan proyek RS
Pratama di kab. Gowa masih saja menua sorotan bag tak kunjung menemui titik terang ataupun solusi. Boro boro nemu solusi bila tindakan pejabat yang dianggap paling bertanggung jawab dalam kasus ini justru memperlihatkan sifat arogan dan egoisme. Bahkan menurut Asrul dalam hal ini bertindak sebagai pendamping hukum penggugat Rabisa Dg Caya dan pihak ahli waris yang lain yang mengklaim berhak atas lahan lokasi proyek RS. Pratama tersebut.
Asrul menegaskan bahwa sikap diperlihatkan seorang pejabat kepala dinas di depan para pendemo dan pihak pengklaim beberapa hari lalu sangat tidak layak. Bagaimana mungkin seorang pejabat dalam menghadapi rakyat didepan rakyat justru menonjolkan diri, dengan berbagai jabatan yang pernah dijabat. Seharusnya sebagai pejabat yang menjadi panutan dan pengayom masyarakat sepatutnya dan seyogyanya memberikan keterangan dan mencarikan solusi terkait persoalan yang dihadapinya.
Menurut Asrul, melalukan pendekatan persuasif dengan problem solving jauh lebih baik dan beretika. Dan barangkali juga tidak ada salahnya untuk memperjelas status lahan yang dimaksudkan agar dapat diperlihatkan bukti bukti dan dokumen yang sah terkait lahan tersebut misalnya dengan memperlihatkan Akta Jual Beli (AJB), atau bukti lain sehingga para pihak yang mengklaim termasuk para pendemo dalam hal ini APMI dapat mengerti permasalahan yang sebenarnya, bukan malah sebaliknya ujar Asrul.
Lanjut Asrul yang didampingi Jendral Lapangan APMI Ainun menuturkan bahwa seyogyanya beliau itu dalam menerima kita saat itu penuh tatakrama, ramah dan humanis sehingga suasana bisa cair tanpa diikuti perasaan yang panas karena menurut saya tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan baik semua pasti ada solusi dan jalan keluarnya. Terang Asrul.
Asrul melanjutkan bahwa terkait adanya kesalahan dalam pembayaran, itu semua terjadi karena tidak adanya transparansi seakan ada yang ditutupi dan disembunyikan alias dirahasiakan. Tutupnya. (Burnas)