LUWU UTARA-Benuasulsel.com-Masih ingat kegiatan Family Gathering Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Utara di Permandian Air Panas Pincara, Masamba, belum lama ini?
Dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan sebagai rangkaian dari program Family Gathering Kemenag Luwu Utara, ada satu kegiatan yang luput dari sorotan media.
Apa itu? Rupanya sejumlah siswa dan siswi MA-DDI Masamba melakukan aksi mulia di tepi sungai Pincara, yaitu gotong royong membersihkan sungai dari sampah plastik.
Melalui unggahan resmi di akun facebooknya, MA-DDI Masamba mengekspos kegiatan tersebut. Terlihat beberapa siswa(i) tengah asyik memungut sampah di sungai.
Sebenarnya aksi bersih-bersih sungai sudah menjadi kewajiban setiap manusia dalam rangka mempertahankan sungai agar tidak tercemar oleh limbah atau sampah.
Seperti yang ditulis MA-DDI Masamba dalam unggahannya di facebook berikut ini: “Sungguh indah. Kita tak boleh hanya menikmatinya, tetapi juga harus menjaganya”.
“Alam itu adalah kita. Bukankah kita sering mendengar bahwa kebersihan itu adalah sebagian dari iman?” Begitu postingan MA-DDI Masamba menegaskan pentingnya menjaga alam.
Nah, apa saja kewajiban manusia terhadap sungai itu sendiri? Melansir dari laman detik.com, ada beberapa kewajiban manusia terhadap sungai, selain tidak membuang sampah.
Di antaranya menanam pohon. Ini salah satu kewajiban manusia guna mencegah terjadinya abrasi yang bisa menyebabkan sebagian rumah longsor dan hanyut ke area sungai.
Kewajiban manusia terhadap sungai yang berikutnya adalah wajib merawat pohon setelah menanamnya. Mulailah untuk merawat pohon di lingkungan sekitar rumah.
Yang berikutnya adalah, manusia tidak boleh mencemari sungai dengan berbagai limbah atau sampah, agar ekosistem sungai tidak menjadi rusak dan tercemar oleh limbah.
Terakhir, manusia wajib menjaga sungai agar tetap bersih melalui jalan penegakan regulasi atau aturan formal dengan menjatuhkan sanksi bagi para pelanggarnya. (LHr#)