PINRANG||Benuasulsel.com-Selada, 25/1/2022-“Sudah jatuh, tertimpa tangga pula” pribahasa ini cocok untuk masyarakat Tiroang Pinrang. Pasalnya, setelah tingginya kasus Covid-19, masyarakat juga terdampak akibat rusaknya infrastruktur jalanan sepanjang 8 km terhadap kesehatan dan ekonomi masyarakat.
Dampak debu akibat rusaknya jalanan ini juga mengakibatkan seringnya kecelakaan lalu lintas dalam beberapa bulan terakhir di tiroang.
Ekspresi keresahan masyarakat pun bermunculan, salah satunya gerakan mahasiswa tiroang. Aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa yang membagikan selebaran dan tulisan spanduk di sejumlah titik jalan penghubung antar provinsi tersebut belum mendapat respon Pemerintah.
Ketua KNPI Kecamatan Tiroang, menyorot aksi yang dilakukan Aliansi Tiroang Bergerak yang menuntut segera melakukan perbaikan jalan yang telah meresahkan warga.
“Aksi yang membutuhkan respon cepat karena mereka mengekspresikan kekesalan masyarakat,” tegas Nurham.
Pasalnya, jalan itu merupakan penghubung antar Provinsi dan juga UMKM kecil yang berjualan dipinggir jalan.
“Mengakibatkan sepi ditambah dampak dari debu yang mengakibatkan kesehatan masyarakat terganggu dan bahkan hampir tiap hari terlihat kemacetan dan Lakalantas,” sambung Nurham.
“Kami berharap Bapak Sudirman Sulaiman segera merespon dan bisa mengagendakan sebelum dilantik jadi Gubernur Definitif,” ucap Pemuda yang gemar berbagi di youtube tersebut.
Ia juga menakutkan suara-suara masyarakat ini tidak dihiraukan oleh pemerintah provinsi. “Takutnya Doa doa baik Pengguna jalan tidak tersampaikan untuk kebaikan Pemerintah Sulsel,” (Red#)
Sekedar Informasi pertanggal 30 Desember 2021 lalu, Pemprov sudah melelang tender perbaikan jalan melalui laman https://lpse.sulselprov.go.id/eproc4/lelang/17770036/pengumumanlelang
By: Benua team
