GOWA-Benuasulsel.com-Pembina Pramuka Gugus Depan Gowa 01.089 (Ketua Gudep) Pangkalan SMP Negeri 1 Sungguminasa (Drs.Muhammad Rusli, M.Si) sedang memberikan materi tentang simpul dan ikatan .
Kegiatan Tali Temali adalah salah satu kegiatan seni menyambung tali dengan menggunakan simpul-simpul sehingga membentuk suatu alat atau benda lain yang bermanfaat, misalnya adalah tandu, tiang bendera, menara kaki tiga, menara kaki empat dan masih banyak lagi. Beberapa tali, kemudian diikat dengan menggunakan simpul jangkar dan simpul pangkal.
Macam-macam Simpul
Kepramukaan di negara Indonesia tali temali, simpul dalam pramuka lebih dikenal dengan sebutan, simpul mati, simpul pangkal, dan simpul jangkar.
1. Simpul Mati
Simpul mati adalah simpul yang biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul. Walaupun simpul ini terlihat mudah dalam membuatnya, namun banyak juga yang salah dalam membuatnya. Fungsi : Simpul Ini berfungsi untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dan tidak licin.
2. Simpul Pangkal
Simpul Pangkal merupakan salah satu simpul yang sering sekali digunakan untuk mengawali atau mengakhiri suatu simpul lainnya.Seperti contoh; Apabila kamu ingin membuat simpul palang maka langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah pangkal terlebih dahulu pada salah satu tongkat. Terdapat dua cara dalam membuat tali temali simpul ini, yaitu pertama dengan cara membuat lingkaran dan yang kedua dengan cara dililitkan. Fungsi: Simpul pangkal berfungsi untuk permulaan ikatan dalam mengikat tali pada tongkat atau tiang, kayu.
3. Simpul Jangkar (cow Hitch)
Cara pembuatan simpul jangkar tidak begitu sulit atau mudah. Ada beberapa cara dalam membuat tali temali simpul jangkar ini salah satunya adalah: Bagilah tali menjadi dua kemudian lingkarkan pada benda yang ingin ditali. Tariklah kedua badan tali, sehingga semua tali masuk ke dalam sosok. Fungsi : Fungsi dari tali temali simpul ini adalah untuk membuat tanduk darurat atau dapat juga digunakan untuk mengikat timba atau ember.
Agar keberadaan tali dapat bertahan lama dan dapat dipergunakan untuk jangka waktu panjang tali perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan.
Lakukan beberapa langkah berikut untuk pemeliharaan tali :
Kotoran yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung (diangin-anginkan).
Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang bisa merusak tali, seperti; air accu, oil, minyak, bahan-bahan kimia, dll.
Penyimpanan harus terhindar dari cahaya matahari secara langsung, dan diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah.
Tali disimpan dalam keadaan kering serta digantung dalam bentuk lingkaran seperti gelang atau gulungan yang secara sederhana dan mudah untuk diurai kembali
Demikian tali temali ini disajikan semoga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari.(RSB#)
By: Rustan Suddin