TAKALAR (Benuasulsel.com) Hari Jadi yang ke-61 tahun kabupaten Takalar melahirkan inovasi layanan dokumen kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
Inovasi tersebut secara perdana hari ini dilaunching dengan inovasi Hampa Tanpa Kamu yakni hadiah ulang tahun bagi warga berumur 17 tahun dengan kartu tanda penduduk.
e-KTP menjadi kado ulang tahun spesial dari pemerintah untuk kaum millenial yang diperoleh setelah melakukan perekaman dan akan dikirimkan ke rumah masing-masing.
Dalam launching yang berlangsung di Halaman Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tersebut, sebanyak 61 kaum millenial hadir menjadi perwakilan dari sekitar 140 orang yang berulang tahun ke-17 di Takalar.
Jumlah tersebut sama dengan angka hari jadi ke-61 kabupaten Takalar yang jatuh pada 10 Februari 2021 mendatang.
“Dinas Dukcapil selama ini kurang terdengar inovasinya olehnya itu kami sepakat di jajaran dinas untuk meluncurkan tiga inovasi, dan satu diantaranya yakni Hampa Tanpa Kamu yakni hadiah ulang tahun umur 17 tahun dengan kartu tanda penduduk yang kita luncurkan hari ini,” kata Kepala Dinas Capil Abd. Wahab Muji.
Ia melanjutkan bahwa dua inovasi lainnya yakni Alpukat Kesepian yaitu Akta Kelahiran dan KIA untuk anak yang baru lahir. Serta Tabeki daeng, yaitu akta kematian sebagai ungkapan belasungkawa dari Pemerintah untuk warga.
Inovasi ini diapresiasi oleh Bupati Takalar H. Syamsari, S.Pt, MM dan mengibaratkan Dinas Dukcapil sebagai matahari yang bersinar dengan inovasi-inovasi yang ramah millenial dan semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Ini kegiatan yang cakep ya. Inovasi Dinas Dukcapil lebih canggih ditahun ini. Dan sudah seharusnya warga mendapatkan administrasi kependudukan itu mudah. Ini sebenarnya hal yang sulit tapi dengan teknologi saat ini akan memudahkan inovasi ini. Ini lebih ramah kaum millenial,” jelas H. Syamsari.
Melalui inovasi yang mendekatkan pemerintah dengan kelompok millenial ini, Bupati berharap
para penerima e-KTP yang berulang tahun di hari jadi Takalar ini menjadi tauladan bagi sesamanya.
“Prestasi itu bukan hanya diukur dari angka rapor karena prestasi itu bermacam-macam. Bukan hanya dari akademik, tapi bisa dari bidang olahraga, seni maupun bakat lain,” pungkasnya.(WWB)*