PAREPARE-Benuasulsel.com-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mahatidana menilai minimnya honor yang diberikan kepada petugas kebersihan tak sebanding dengan kerja keras mereka yang bersentuhan langsung dengan sumber penyakit (sampah)
Peduli dengan hal itu Ketua LSM Mahatidana Muhlis meminta Pemerintah Kota Parepare lebih peka melihat persoalan kesenjangan sosial yang dialami ‘Kota Santri’ saat ini.
“bayangkan saja pak, gaji cuma 1,3jt / bulan cukup tidak, bagaimana kalau mereka sakit?,”tanya Muhlis saat ditemui kosongsatunews.com
flashback di tahun 2019 lalu pernah kejadian, honor petugas kebersihan nunggak 9 bulan lamanya dan berujung demo yang diinisiasi oleh sejumlah aktivis kotamadya Parepare.
“Kami takut jika kejadian tersebut terulang, mestinya mereka digaji selayaknya, sesuai dengan UMR atau UMP.” Tegasnya
Berusaha dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Parepare, Budi Rusdi masih sulit ditemui, “Pak kadis belum datang, beliau juga menjabat Plt Kadis PU pak,”ucap staf piket (09/8)
Terpisah, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Parepare Rudy Najamuddin sangat menyayangkan kondisi Parepare saat ini, ” memang kalau melihat dari gaji atau honor yang mereka terima tiap bulannya sangat memprihatinkan, tidak sesuai dengan beban dan resiko kerjanya,” ujarnya.
Olehnya itu Legislator PPP itu berharap agar Pemerintah Daerah menjadikan persoalan ini menjadi skala prioritas. “Kami sudah usulkan untuk menaikkan gaji atau honor mereka (petugas kebersihan) pada saat rapat pembahasan anggaran di badan anggaran DPRD, insya Allah akan kami perjuangkan untuk itu.” Pungkasnya.(RSB#)