Beragam tanggapan masyarakat tentang hilangnya premium dipasaran.

IMG_20211001_073835.jpg

Terkait dengan adanya isu penghapusan BBM premium (bensin) bersubsidi, yang begitu misteriusnya, tiba-tiba menghilang dari pasaran terutama di SPBU yang resmi menjual premium, mendapat respon yang cukup serius dari berbagai kalangan masyarakat, begitupun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Pergerakan Mahasiswa (OPM), di Makassar. Jumat 1/10/2021.

Hal ini diutarakan oleh, AS. Sekretaris OPM di Kampusnya, dan beberapa elemen masyarakat serta Ormas, menyayangkan jika isu ini memang benar terjadi, sangat sedih melihat negri ini jika benar adanya. Pasalnya Masyarakat ekonomi menengah kebawah sudah sangat menderita dengan dampak Covid-19, ditambah lagi dengan jika dihilangkannya BBM jenis premium, maka akan semakin terpuruklah, perekonomian kelas bawah, karena dana operasional otomatis naik, sehingga bisa memicu harga berbagai kebutuhan ikut naik pula, sebab premium, yang penggantinya harganya lebih tinggi, karena subsidi tidak ada lagi untuk rakyat katanya.

“Seharusnya pemerintah memikirkan dampaknya terhadap rakyat kecil, dan mencari solusi yang terbaik, bukan malah menggirin opini publik, apalah artinya dana digelontorkan sekian trilium, dalam mencegah dan menanggulangi wabah yang melanda negeri kita ini, yang ujung- ujung membuat rakyat jadi susah, dan akhirnya prustrasi, karena menanggung beban hidup yang begiru berat.

Sementara itu dikutip dari CNBM Indonesia, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun angkat bicara.

Ahok mengatakan, mestinya subsidi tidak lagi diberikan pada bensin Premium, namun digeser ke Pertalite yang lebih ramah lingkungan.

“Harusnya Public Service Obligation (PSO) subsidi pindah ke Pertalite yang lebih ramah lingkungan,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia,(RB#)

(Visited 38 times, 1 visits today)
Muhammad Rustan Salam

Muhammad Rustan Salam

Media Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top